-->



Sepekan ini! Terjadi 3 Peristiwa Berdarah di Wilkum Polres Binjai, Berikut Penyebab dan Kronologinya

Selasa, 08 Februari 2022 / 10:45
Mendapatkan perawatan medis : Ketiga korban pembacokan saat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.


e-news.id


Binjai/Langkat - Seakan tak lagi berpikiran panjang saat membuat keputusan. Terkadang mereka yang dalam kondisi emosional, melampiaskan amarahnya dengan cara yang salah dan merugikan orang lain.

Bahkan, dalam beberapa kasus, aksi kekerasan serta penganiayaan berujung pertumpahan darah, seolah menjadi jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan yang tengah dihadapi.


Tercatat, selama satu pekan belakangan ini, sedikitnya telah terjadi 3 aksi kriminalitas di wilayah hukum (wilkum) Polres Binjai. Penyebabnya, didominasi oleh rasa sakit hati yang dilampiaskan dengan cara-cara ekstrim.

Berikut, adalah catatan redaksi e-news.id, selama sepekan terkahir ini, terkait tindak pidana penganiayaan di Wilkum Polres Binjai. Peristiwa berdarah pertama, terjadi pada Minggu 30 Januari 2022 kemarin.


Tuduh Menuduh Berbuah Petaka 

Hari itu, seorang pria berinisial IS (40) warga Jalan Sudama, Desa Perdamaian, Kecamatan Binjai, Langkat, tersungkur bersimbah darah setelah dibacok oleh orang satu kampungnya sendiri, berinisial MJ (35).

Kronologinya, berawal dari cekcok mulut antara IS dan MJ, terkait tuduh menuduh persoalan aksi pencurian di perkebunan sawit milik orang tua IS. Saat itu, IS, mendatangi pelaku, dan menuduhnya telah mencuri buah sawit milik keluarga korban.


Sempat terjadi duel diantara keduanya, diduga kalah fisik, MJ lantas berlari ke dalam rumahnya guna mengambil senjata tajam dan langsung membacokkan nya ke arah kepala korban hingga beberapa kali.

Usai menganiaya korban, MJ langsung melarikan diri dengan membawa sebilah parang yang digunakan untuk membacok korban. Sementara IS, segera dilarikan warga di sana ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.


Setelah menerima laporan dari keluarga korban, pihak kepolisian Polres Binjai, bergegas mengejar MJ. Tidak butuh waktu lama, pelaku pun berhasil dibekuk dan dijebloskan ke dalam penjara guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Bersambung>>
[cut]
Diamankan petugas : Ketiga terduga pelaku pembacokan saat diamankan petugas di Mapolres Binjai



Cemburu Buta Duda Tua

Peristiwa kedua, datang dari wilayah hukum Polsek Selesai Jajaran Polres Binjai. Di sana, terjadi aksi kekerasan yang menyebabkan korbannya mengalami putus tangan sebagian, akibat dibacok menggunakan senjata tajam.

Latar belakang kejadiannya, berawal dari rasa cemburu buta yang dipendam selama bertahun-tahun oleh seorang duda terhadap mantan istrinya. Dimana, saat ini sang istri diketahui telah berbahagia dengan suami barunya.


Aksi kriminalitas yang dilakukan duda berinisial MP (52) warga Dusun III Pekan Selesai, Kelurahan Pekan Selesai, Langkat, terjadi pada hari Jumat 4 Februari 2022 sekira pukul 19:30 WIB kemarin. Korbannya, diketahui berinisial S (52) dan masih bertempat tinggal tak jauh dari kediaman pelaku.

Ketika itu, korban bersama istrinya hendak berangkat mengantarkan anyaman kerai bambu yang dipesan pelanggan usahanya. Namun, diperjalanan keduanya menyempatkan diri singgah ke kediaman kerabat yang kebetulan tak jauh dari rumah pelaku MP.


Setibanya di sana, pasangan suami istri ini berpapasan dengan pelaku. Diduga sudah lama memendam cemburu terhadap pasangan itu, MP lantas mengejar korban dengan sebilah parang dan langsung menyerangnya secara membabi buta.

Ayunan golok milik pelaku, menebas tangan korban hingga putus sebagian. Puas melakukan aksi kekerasan tersebut, MJ kabur menjauh dari lokasi kejadian. Di sisi lain, korban S, pun dibawa ke rumah sakit untuk diselamatkan, sembari keluarga melapor ke pihak kepolisian.


Menerima laporan terkait peristiwa tindak pidana berat dari keluarga korban, Kapolsek Selesai AKP Feriawan, segera memerintahkan anak buahnya guna mengejar pelaku yang akhirnya berhasil diamankan di Provinsi Aceh dan diboyong kembali ke kantor polisi, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Bersambung>>
[cut]
Barang bukti : Sebilah celurit dan sarung parang, yang diamankan petugas sebagai barang bukti kejahatan.



Sindiran Berakhir Bacokan

Terakhir, peristiwa serupa juga terjadi Lahan Perkebunan PTP N II Rayon Tunggurono, Blok 03 Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, Binjai. Kasusnya diawali dengan sindiran dan berakhir pada pembacokan.

Terduga pelaku berinisial I (30) warga Desa Kunjang Kediri, Kediri, Jawa Timur. Ia diduga kuat membacok rekan kerjanya berinisial P (33) warga Kota Gumi Simpang Propau Smuli Raya, Kabupaten Kalibalang, Lampung, pada Senin 7 Februari 2022 kemarin.


Menurut penuturan korban kepada pihak kepolisian, kejadian mengerikan itu berawal ketika dirinya tengah bekerja, mengikat tumpukan daun tebu yang nantinya akan dimuat ke dalam truk.

Saat itu, pelaku menghampirinya dan mengeluarkan ujaran sindiran "enak lah kamu gondrong bisa kerja cepat", namun tidak ditanggapi oleh korban. Tanpa alasan yang jelas tiba-tiba tersangka I, mengejar P sembari menenteng sebuah celurit di tangannya.


Korban yang terjatuh saat berusaha lari dari kejaran pelaku, lantas dibacok berkali-kali di bagian kepala hingga bersimbah darah. Para saksi yang melihat kejadian itu berusaha menolong korban, namun dikejar oleh pelaku menggunakan celurit tersebut.

Beruntung, nyawa korban dapat diselamatkan para saksi, setelah dirinya berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian. Sembari membawa korban ke rumah sakit, para saksi pun melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib.


Kemudian, dilakukan upaya pengalihan dengan mengajak pelaku ngobrol, akhirnya sekira pukul 14.30 WIB pelaku I dapat ditangkap dan diamankan, selanjutnya bersama barang bukti celurit dibawa ke Polres Binjai untuk mendalami motif kejadian ini serta proses penyidikan.

Keseluruhan peristiwa tersebut, dirangkum e-news.id, berdasarkan laporan yang dipublikasikan oleh aparat penegak hukum, dan telah dibenarkan oleh pihak Kehumasan Polres Binjai.


Dari rentetan peristiwa di atas, dapat diambil hikmah, bahwa penyelesaian masalah dengan cara kekerasan bukanlah sebuah jalan keluar. Melainkan, memperburuk keadaan dan hanya menambah persoalan yang harus dihadapi. (RFS).
Komentar Anda

Terkini