e-newsbinjai.com
Binjai - Setelah satu malam menghilang, Windra (26) warga Dusun V Desa Perdamaian, Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat, menemukan ibunya dalam keadaan sudah tidak bernyawa di dalam sebuah sumur yang berjarak sekitar 50 meter dari kediaman suadaranya di Dusun V Desa Perdamaian Kecamatan Binjai, Langkat. Minggu (21/5) sekitar pukul 16:45 WIB.
Korban bernama Wasliya (56) warga Dusun V Desa Perdamaian Kecamatan Binjai, Langkat, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dalam sumur dengan posisi menekuk, dan terdapat sepasang sendal jepit warna biru di sekitar tubuh korban.
Informasi yang berhasil dihimpun e-newsbinjai.com, kronologis penemuan mayat ini berawal dari, menghilangnya Wasliya pada hari Sabtu 20 Mei kemarin, dimana seluruh keluarga langsung melakukan pencarian terhadap Wasliya di sekitaran tempat tinggal mereka.
Pencarian yang dilakukan keluarga pada hari sabtu kemarin, tidak membuahkan hasil, hingga pada hari minggu sekitar pukul 16:45 WIB, anak korban beserta beserta adik korban menemukan Wasliya dalam keadaan tidak bernyawa di dalam sebuah sumur tersebut.
Windra anak korban mengatakan, bahwa ibunya telah beberapa tahun ini mengidap penyakit gangguan jiwa, dan sudah dicoba untuk dilakukan pengobatan terhadapnya, namun belum juga membuahkan hasil, dan pada sabtu malam itu, diduga ibunya kabur dari rumah dan akhirnya ditemukan di dalam sumur dalam keadaan tidak bernyawa.
"Ibu saya memang ada penyakit gangguan jiwanya, jadi waktu malam minggu itu, Ibu keluar dari rumah, kami sekeluarga terus mencari, hingga akhirnya saya dan adik ibu menemukannya di dalam sumur itu" ucap Windra.
Pihak kepolisian dari Polsek Binjai, yang datang ke tempat kejadian perkara, langsung melakukan pemerikasaan di sekitar lokasi kejadian, serta mengambil keterangan dari beberapa orang saksi.
Kapolsek Binjai AKP Arnawati SH, ketika dikonfirmasi e-newsbinjai.com mengatakan.
"Benar, telah ditemukan sesosok mayat perempuan di dalam sebuah sumur", ujar Arnawati.
Saat ditanya apakah ada tanda-tanda mencurigakan ditubuh korban, Arnawati menambahkan.
"Pihaknya tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, dan juga pihak keluarga juga sudah membuat surat pernyataan tidak bersedia dilakukan outopsi pada tubuh korban", tambahnya. (RFS).
