-->


Lagi, BP Jamsostek Terima Penghargaan Tingkat Internasional

Jumat, 11 Desember 2020 / 15:40

Terima penghargaan : Untuk kesekian kalinya, BPJS Ketenagakerjaan menerima penghargaan tingkat internasional.


e-news.id

Jakarta - Untuk yang kesekian kalinya, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau yang kini biasa disapa BP Jamsostek, kembali menerima penghargaan tingkat internasional, Jumat (11/12/2020).

Kali ini, BP Jamsostek dianugerahi penghargaan sebagai Invesment Governance Award oleh Organisasi Jaminan Sosial Se-ASEAN Tahun 2020, yang diselenggarakan di Phnom Pehn, Kamboja, dengan tuan rumah National Social Security Fund Cambodia.

Perhargaan tingkat internasional itu, diberikan, ASEAN Social Security Association (ASSA) dalam gelaran ASSA Board Meeting tahun 2020, pada Rabu 9 Desember kemarin. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual melalui webinar ASSA Board Meeting dan dihadiri oleh seluruh negara anggota ASSA, yang berjumlah 10 Negara dan 20 institusi Jaminan Sosial.

Penghargaan ini diserahkan secara virtual oleh Chairman ASSA yang merupakan Managing Director dari Employee Trust Fund (ETF) Brunei Darussalam kepada Direktur Utama BP Jamsostek, Agus Susanto yang didampingi jajaran Direksi.
 
Agus Susanto berharap penghargaan ini menjadi motivasi bagi semua pihak terutama Direktorat Pengembangan Investasi BP Jamsostek dalam mengedepankan pentingnya pengelolaan dana yang baik untuk memastikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada setiap pekerja berjalan sesuai dengan harapan.
 
"Ini merupakan wujud apresiasi ASSA atas upaya BP Jamsostek dalam mengelola dana pekerja secara terukur dan governance", papar Agus.

 
Penghargaan ini diraih oleh BP Jamsostek atas upayanya dalam menegakkan prinsip kehati-hatian atau Good Governance (GG) dan bebas dari intervensi dalam penetapan kebijakan operasional investasi. Kebijakan tersebut diantaranya pengelolaan dana pekerja yang menggunakan mekanisme dynamic asset allocation dengan mempertimbangkan asset liability management. BP Jamsostek juga telah memiliki protokol jika terjadi krisis terkait investasi yang disebabkan kondisi perekonomian Indonesia.

BP Jamsostek juga mengimplementasikan ISSA Guidelines on Investment in the Social Security Funds antara lain: investment structures, principles and beliefs, investment strategy, investment processes, monitoring investment management, dan investment governance and investment performance. 

Monitoring dan supervisi selalu dilakukan secara terus menerus untuk memastikan kesesuaian dengan regulasi. Seluruh aktivitas investasi selalu didokumentasikan dan dikelola dengan baik oleh manajer investasi sebagai bukti pendukung dan basis pelaporan data.
 
Selanjutnya Amran Nasution, Direktur Pengembangan Investasi yang turut hadir menambahkan, selain senantiasa menerapkan GG, Direktorat Pengembangan Investasi BP Jamsostek juga selalu berusaha melakukan efisiensi biaya. Seperti efisiensi biaya transaksi untuk investasi saham, obligasi dan reksadana yang telah diterapkan sejak bulan Maret tahun 2017 silam. Besaran efisiensi transaksi yang dilakukan mencapai 50% hingga 75%. 

"Efisiensi ini perlu dilakukan karena dengan jumlah dana yang semakin besar maka perlu diimbangi dengan biaya transaksi yang semakin efisien. Dampak dari efisiensi ini sangat signifikan bagi peningkatan dana peserta", tambah Amran.

BPJS Ketenagakerjaan : Ilustrasi kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan atau yang kini disebut BP Jamsostek.


 
Kinerja investasi dana pengelolaan  BP Jamsostek juga tumbuh signifikan, tentunya dengan didorong juga oleh peningkatan iuran, sehingga pertumbuhan dana kelolaan selama 5 tahun terakhir mencapai 109,4% CAGR (Compound Annual Growth Rate) atau dari Rp206,05 Triliun pada tahun 2015 menjadi Rp431,67 Triliun pada tahun 2019.

Pada 30 November 2020 lalu, BP Jamsostek mencatatkan total portofolio dana investasi  berjumlah Rp472,9 Triliun dengan jumlah hasil investasi sebesar Rp28,9 Triliun. Jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama, dana investasi BP Jamsostek ini tumbuh sebesar 12,9% dan hasil investasi tumbuh 8%. 

Sementara untuk Yield of Investment (YOI) yang diperoleh BP Jamsostek pada 30 November 2020 mencapai sebesar 7,29% (annualized).
Amran menjelaskan, "Meski di tengah kondisi investasi global yang lesu akibat pandemi Covid-19, kami terus mengupayakan yang terbaik bagi peserta, dengan melakukan penempatan dana dengan tepat berdasarkan regulasi dan berpatokan pada Protokol Krisis Investasi".

Amran menambahkan, investasi BP Jamsostek juga turut mendukung likuiditas keuangan dalam negeri dan pertumbuhan ekonomi daerah dengan melakukan penempatan dana pada bank-bank Himbara dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan total penempatan dana pada 30 November 2020 sebesar Rp53,3 Triliun atau setara dengan 11,2% dari total portofolio,” ungkapnya.
 
Dia juga menjelaskan bahwa BP Jamsostek pun turut mendukung likuiditas pasar Obligasi dalam negeri dengan secara aktif melakukan pembelian obligasi pemerintah konvensional dan syariah dengan total penempatan dana pada 30 November 2020 mencapai Rp307,6 Triliun atau setara dengan 65% dari total portofolio investasi BP Jamsostek. Begitu pula dengan bobot saham yang mayoritas ditempatkan pada saham kelompok LQ 45 yaitu sebesar 97,27%. 
 
“Kami juga selalu memastikan manajer investasi yang bekerjasama memiliki pengalaman yang yang sangat baik dan memiliki dana kelolaan terbesar di pasar modal serta telah memenuhi sistem skoring internal BP Jamsostek,” jelasnya.

 
Agus juga menekankan, pengelolaan dana investasi yang transparan dan akuntabel sangat penting dilakukan agar kepercayaan publik kepada BP Jamsostek terus terjaga.

BP Jamsostek selalu diawasi dan diaudit oleh lembaga-lembaga eksternal dan internal yang kredibel. Sebut saja Kantor Akuntan Publik (KAP), Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
 
“Tentunya pengawasan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga tersebut tidak lain untuk selalu memastikan pengelolaan dana BP Jamsostek sesuai dengan regulasi dan bebas dari konflik kepentingan. Semoga dengan adanya penghargaan ini, akan memperkuat  keyakinan para stakeholder bahwa pengelolaan dana yang dilakukan dengan sangat governance ,” tutup Agus. 

Dalam kesempatan lain, Kepala Kantor Cabang BP Jamsostek Binjai T.M. Haris Sabri Sinar, merasa sangat bangga dengan adanya penghargaan ini, dan berharap dapat meningkatkan brand images BP Jamsostek kedepan serta menambah semangat pekerjanya di berbagai daerah untuk mewujudkan institusi yang amanah dan transparan serta tetap berkomitmen untuk memberikan perlindungan kepada seluruh pekerja Indonesia. (Ril/RFS).
Komentar Anda

Terkini