-->



Berkunjung ke PKS Bah Jambi, Nuansa Alam nan Asri dengan Disiplin Kerja yang Tinggi

Minggu, 21 Maret 2021 / 08:55
Terlihat asri : Lokasi pabrik pengolahan kelapa kelapa sawit PTPN IV Unit Bah Jambi, terlihat asri dengan penataan taman dan kolam bundar berukuran besar.


e-news.id


Simalungun - Apa yang terlintas di benak kita jika mendengar kalimat, pabrik pengolahan kelapa sawit?. Sebagian besar, yang tergambar ialah, cerobong asap yang mengepulkan asap hitam pekat, limbah yang berpotensi mencemari lingkungan dan area kerja yang becek serta terkesan kumuh.

Selain lokasi pengolahan kelapa sawit yang demikian semrawutnya, kita juga akan  melihat para pekerja yang terkesan mengabaikan keselamatan dalam bekerja dengan tidak menggunakan seragam khusus dalam menjalankan tugasnya.

Di beberapa lokasi pabrik pengolahan kelapa sawit, memanglah demikian. Hal itu, bisa disebabkan karena beberapa hal, seperti misalnya, manajemen perusahaan yang abai akan dampak lingkungan disekitarnya atau mungkin, kurangnya pengawasan dari beberapa pihak termasuk internal pimpinan.


Namun, berbeda dengan kondisi di atas. Ketika kita mengunjungi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Bah Jambi, kita akan melihat sebuah komplek bangunan pabrik yang terasa sangat asri serta lingkungan kerja, dimana para pekerjanya selalu mematuhi setiap SOP dalam bekerja.

Baru-baru ini, awak media berkesempatan untuk mengunjungi pabrik kelapa sawit milik PTPN IV Unit Bah Jambi yang terletak di Desa Jawa Mahraja Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Didampingi Manager PKS Bah Jambi Rudi Simatupang beserta Maskep Dezy Pairuh, juru warta pun dibawa berkeliling, untuk melihat area pabrik.

Pertama-tama, kita akan disambut oleh sebuah kolam bundar berukuran besar tepat di depan gedung utama pabrik PKS Bah Jambi. Di sana, terlihat penataan taman-taman yang terlihat asri serta rapi dan memanjakan mata ketika dipandang.

[cut]
PKS Bah Jambi : Foto lokasi PKS Bah Jambi, diabadikan dari ketinggian, dengan menggunakan pesawat drone.



Lalu, awak media dibawa masuk ke dalam gedung utama yang telah berdiri sejak tahun 1969 dan masih kokoh hingga saat ini. Di dalam gedung, setiap sudut terlihat tertata rapi dan bersih, tidak terdengar kebisingan suara mesin dari pengolahan kelapa sawit, layaknya pabrik di lokasi lain.

Selanjutnya, sang manager Rudi Simatupang, membawa awak media ke gedung berikutnya. Lokasinya tidak terlalu jauh dari gedung utama, bangunan itu ialah, lokasi pengolahan kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan minyak inti.

Terlihat para pekerja tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Satu hal yang menarik, tak satupun dari pekerja di PKS Bah Jambi, yang tidak menggunakan seragam berikut dengan perlengkapan keselamatan dalam bekerja, seperti, helm sepatu both, masker dan sarung tangan.


Kepatuhan dari para pekerja yang ada di PKS Bah Jambi dalam rangka keselamatan bekerja sesuai dengan SOP yang ada, tentunya menjadi gambaran, manajemen berhasil menerapkan disiplin kerja demi kepentingan terbaik para pekerja dan perusahaan.

Setelah melihat area kerja berikut para buruh yang ada di dalam gedung pengolahan kelapa sawit, awak media melanjutkan langkah menuju ke sistem pengelolaan limbah milik PKS Bah Jambi. Masih di dalam area milik perusahaan, terhampar luas beberapa kolam pengolahan sisa pembuangan produksi pabrik.

[cut]
IPAL PKS : Beberapa kolam berukuran besar yang digunakan sebagai IPAL PKS Bah Jambi.



Kolam yang secara khusus dibuat sebagai Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), digunakan untuk menampung limbah cair yang biasa disebut POME atau singkatan dari Palm Oik Mill Effluent. POME sendiri ialah sisa pembuangan olahan pabrik berupa kondensat rebusan, air hidrosiklon dan sludge separator.

Dari amatan awak media, kolam IPAL milik PKS Bah Jambi, terlihat dikelola secara mandiri dan profesional, juga lokasinya pun terbilang jauh dari pemukiman warga. Artinya, sangat kecil kemungkinan limbah akan mencemari lingkungan masyarakat serta menggangu kesehatan warga di sana.

Berdasarkan data yang diperoleh awak media, IPAL PTPN IV unit PKS Bah Jambi, sudah sesuai dengan standarisasi yang ditentukan. Bukan hanya itu saja, dari sana, pihak perusahan juga memberikan manfaat kepada masyarakat dalam berbagai bentuk bantuan yang terbilang cukup membantu warga terlebih di masa pandemi seperti saat ini.


Usai melihat beberapa lokasi di atas, awak media berkesempatan mewawancarai Manager PKS Bah Jambi Rudi Simatupang. Dalam wawancara itu, ia mengatakan, dirinya secara khusus mendedikasikan segenap kemampuannya pada pekerjaan dengan menjadikan SOP perusahaan sebagai patron dalam menjalankan tugas serta fungsinya, sebagai pimpinan.

"Saya sudah bekerja di sini sekitar hampir 2 setengah tahun sebagai Manager di Pabrik Kelapa Sawit Bah Jambi ini, dan selalu mengedepankan kedisiplinan untuk semua pekerja," kata Rudi Simatupang.

[cut]
Lokasi IPAL : IPAL PKS Bah Jambi, yang digunakan sebagai pengelolaan limbah cair hasil pengolahan kelapa sawit. 



Selain mengedepankan kedisiplinan sesuai dengan SOP perusahaan, lanjut Rudi Simatupang, ia juga berusaha menjalin sinergitas yang positif terhadap seluruh bawahannya dan diantara sesama pekerja di perusahaan, dengan melakukan pendekatan secara silaturahmi.

"Saya juga selalu berusaha untuk bagaimana menciptakan, agar para karyawan bisa bekerja nyaman dan bersahabat. Kalau situasi tempat kita bekerja nyaman pasti kita akan berkerja santai dan tentunya akan mendapatkan hasil yang kita inginkan," ungkapnya.

Ke depan, tambah Rudi Simatupang, pihaknya akan melaksanakan kegiatan-kegiatan positif yang lebih banyak bersama dengan para karyawan di perusahaannya. Itu bertujuan untuk menambah rasa semangat bagi para pekerja dalam pencapaian target kerja.


"Kita sudah buat planing untuk kegiatan-kegiatan bersama para karyawan kita di sini, tujuannya adalah agar semua merasa semakin semangat untuk bekerja. Untuk kegiatannya sendiri ada lomba memancing dan olahraga bersama," jelas pria berdarah batak itu.

Terakhir, ia mengharapkan dukungan dari semua pihak termasuk para karyawannya untuk dapat saling bekerja sama dalam peningkatan kualitas kerja dan produksi, demi kepentingan dan kebaikan bersama.

"Saya juga berharap kepada semua pihak staf, karyawan agar bisa saling bahu membahu dalam menciptakan dan mencapai keberhasilan. Jika perusahan sejahtera tentu para karyawan juga akan ikut sejahtera," harapnya. (RFS).
Komentar Anda

Terkini