-->


Sinergitas Sekolah dan TBM Ampuh Atasi Learning Loss

Sabtu, 01 Oktober 2022 / 23:12

Mengatasi Learning Loss : Wakil Ketua IKBM, Kalimantan Utara Leo Riski Ricardo, memberikan penjelasan terkait upaya mengatasi learning loss kepada para pegiat literasi yang ikutserta dalam even FLI 2022 di Hotel Dangau, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.


e-news.id

Kubu Raya - Sinergitas antara sekolah dan komunitas taman baca masyarakat (TBM) di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, terbukti secara signifikan memulihkan 60 persen siswa SD yang mengalami learning loss (kehilangan kemampuan belajar).

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Ikatan Keluarga Baca Malinau (IKBM), Kalimantan Utara, Leo Riski Ricardo, saat hadir sebagai narasumber dalam Festival Literasi Indonesia (FLI) 2022 yang digelar di Hotel Dangau, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (30/09/2022) pagi.


"Pengurus IKBM sendiri sengaja diundang mengikuti kegiatan FLI 2022 untuk berbagi pengalaman dalam mengatasi learning loss melalui kolaborasi literasi," ungkapnya. 

Dikatakan Leo, pandemi Covid-19 telah menyebabkan terjadinya learning loss pada siswa SD, terutama penurunan keterampilan membaca (literasi). Namun dengan adanya sinergitas dan kolaborasi antara sekolah dan TBM membuat upaya pemulihan learning loss pada siswa SD dapat dipercepat dan hanya berlangsung dalam beberapa bulan saja.


“Program ini sendiri terlaksana berkat kolaborasi antara Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan Yayasan Litara, dan IKBM,” terangnya. 

Menurut Leo, kunci keberhasilan program ini terletak pada kombinasi peran maksimal antara guru, pegiat TBM, dan ketersediaan material belajar seperti buku yang sesuai minat, usia, dan kemampuan baca anak.


Guru memiliki peran yang sangat penting untuk mengidentifikasi siswa yang mengalami learning loss dengan menggunakan asesmen diagnostik. Dalam hal ini, daftar nama anak yang mengalami learning loss diberikan kepada pegiat TBM untuk mendapat prioritas bantuan belajar.
Bersambung>>
[cut]
Mengatasi Learning Loss : Wakil Ketua IKBM, Kalimantan Utara Leo Riski Ricardo, memberikan penjelasan terkait upaya mengatasi learning loss kepada para pegiat literasi yang ikutserta dalam even FLI 2022 di Hotel Dangau, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.


Secara teknis, lanjut Leo, guru dan pegiat TBM membuat pembagian tugas. Pada pagi hari, pemulihan pembelajaran dilakukan guru di sekolah menggunakan strategi pembelajaran terdiferensiasi. 

Asesmen diagnostik dan pembelajaran terdiferensiasi adalah dua komponen penting dalam upaya pemulihan pembelajaran. Kedua komponen ini merupakan karakteristik utama kurikulum merdeka yang dilincurkan Kemdikbudristek untuk mengatasi learning loss.


Sedangkan pada sore hari, pegiat TBM memberikan bimbingan belajar kepada siswa yang mengalami learning loss. Kegiatan bimbingan dilakukan dengan cara-cara yang menyenangkan. Anak-anak diajak bermain, membaca buku cerita, dan latihan baca-tulis.

Kegiatan yang menyenangkan ini, membuat anak bersemangat datang ke TBM. Pegiat TBM selalu melaporkan perkembangan anak kepada guru. Sebaliknya, guru juga diminta agar menginformasikan kepada pegiat TBM terkait perubahan positif yang ditunjukkan siswa.


“Sejak tahun 2019 para pegiat TBM di Malinau sudah dilatih tentang cara memilih buku yang ramah anak, teknik membaca yang menyenangkan, dan cara membantu anak belajar baca-tulis. Bekal itu yang kami pakai untuk membantu pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19,” ujar Leo.

Lebih jauh dia mengatakan, program sinergi sekolah dan TBM di Malinau tepah mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah, pemerintah desa, organisasi mitra pembangunan seperti INOVASI, dan perusahaan yang beroperasi di sana melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).


Selain pelatihan untuk pegiat TBM, dukungan juga diberikan dalam bentuk hibah buku cerita anak dan pembiayaan operasional TBM.
Bersambung>>
[cut]
Mengatasi Learning Loss : Wakil Ketua IKBM, Kalimantan Utara Leo Riski Ricardo, memberikan penjelasan terkait upaya mengatasi learning loss kepada para pegiat literasi yang ikutserta dalam even FLI 2022 di Hotel Dangau, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.


Khusus untuk buku cerita anak, buku-buku yang digunakan sekolah dan TBM di Malinau, kontennya sudah ditulis sendiri oleh guru-guru di Kalimantan Utara. Karya-karya ini kemudian didesain sesuai standar internasional oleh Yayasan Litara di Bandung, Jawa Barat. Konten buku-buku ini mengambil cerita lokal sehingga mudah dipahami anak-anak di Malinau, Kalimantan Utara. 

“Sedangkan pengadaan atau percetakan bukunya sendiri didukung oleh PT Mitrabara Adiperdana Tbk dan PT Baradinamika Mudasukses, melalui program CSR,” jelas Leo.


Secara khusus dia menyatakan, IKBM berdiri sejak 6 September 2019 dan lahir seiring pertumbuhan perpustakaan desa (perpusdes) dan TBM di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara ara. 

Organisasi ini dibentuk untuk menjembatani komunikasi antara pegiat literasi dengan pemerintah daerah, pemerintah desa, organisasi mitra pembangunan, dan perusahaan-perusahaan melalui program CSR.


Hingga September 2022, tercatat sebanyak 28 TBM, perpusdes, dan komunitas di 17 desa telah bergabung dalam IKBM. Operasional kegiatan TBM dibiayai oleh pemerintah desa melalui dana desa dan alokasi dana desa.

FLI sendiri digelar oleh Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Kemdikbudristek bekerjasama dengan Forum TBM. FLI dihadiri para pegiat literasi dan pengurus TBM dari seluruh Indonesia.


"FLI tahun ini digelar di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mulai 28 September hingga 1 Oktober 2022. Adapun tema yang diusung adalah Transformasi Literasi dalam Konteks Merdeka Belajar," seru Leo. (War/RFS).
Komentar Anda

Terkini