-->



Virus Corona Masuk Indonesia, Masker dan Cairan Antiseptik Langka di Binjai

Kamis, 05 Maret 2020 / 19:37
Kanan, Camat Binjai Timur, Hardiansyah Putra Pohan S.STP bersama dengan Kapolsek Binjai Timur AKP Sahala Harahap, saat melakukan Sidak di salah satu Franchise di Kota Binjai


e-news.id

Binjai - Pasca diumumkannya 2 orang Warga Negara Indonesia (WNI) sebagai Suspect Corona atau terjangkit virus COVID-19 di Kota Depok, oleh Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu, timbul permasalahan baru, yaitu melonjaknya harga bahkan langkanya beberapa komoditi pasar di setiap daerah berupa masker dan cairan antiseptik, Kamis (5/3/2020).

Hal ini membuat banyak pemerintah daerah termasuk Kota Binjai, langsung mengambil langkah untuk melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke beberapa lokasi toko yang menyediakan atau menjual perlengkapan medis seperti apotik dan Franchise (toko waralaba-red).

Walikota Binjai, H.M Idaham SH,MSi, langsung memerintahkan salah satu camatnya, yaitu, Camat Binjai Timur, Hardiansyah Putra Pohan S.STP, untuk menggelar Sidak ke beberapa toko di wilayah yang dipimpinnya, guna mengecek secara langsung harga maupun ketersediaan masker serta cairan antiseptik.

Sidak dilakukan langsung oleh Hardiansyah Putra Pohan S.STP bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Porkompimca) yaitu, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Binjai Timur, AKP Sahala Harahap, Danramil 17 Binjai Timur yang diwakili Pelda TNI Dwi Hamdi, Kepala Puskesmas Kelurahan Tanah Tinggi, Dr. Farida dan beberapa personil Polsek.

Dari hasil Sidak di beberapa lokasi baik apotik dan Franchise tersebut, mereka menemukan adanya kenaikan harga masker dari semula seharga Rp. 20.000,- sampai dengan Rp. 30.000,- kini menjadi Rp. 200.000 hingga Rp. 300.000,- atau dapat dikatakan naik sebanyak 100% dari harga biasanya.

Dalah satu apotik yang turut disidak oleh Forkompimca Binjai Timur, untuk melihat ketersediaan masker dan cairan antiseptik di Kota Binjai.


Tidak hanya mengalami kenaikan harga, parahnya, kedua jenis komoditi itu juga kini sangat sulit ditemukan alias langka. Dari hasil wawancara Forkompimca yang menggelar Sidak, sebelum ada pengumuman WNI dengan Suspect Corona, pasokan masker dan cairan antiseptik masih stabil, namum, setelah pengumuman oleh Presiden Jokowi, baik masker maupun cairan antiseptik, nyaris tidak ada lagi dipasok oleh distributor barang tersebut.

Saat diwawancarai langsung via telepon selulernya, Camat Binjai Timur, Hardiansyah Putra Pohan, S.STP, mengatakan, Sidak tersebut dilakukan atas perintah Walikota Binjai dan hal tersebut dilakukan guna memastikan kondisi pasar dari dua komoditi yang kini menjadi incaran masyarakat khususnya di Kota Binjai.

"Sidak tadi atas perintah pak Walikota Binjai, hal ini dilakukan agar kita bisa melihat langsung perkembangan pasar terkait ketersediaan masker dan cairan antiseptik di wilayah Kota Binjai, dan hasilnya memang kita menemuka adanya kelangkaan serta kenaikan harga dari masker dan cairan antiseptik tersebut," kata Hardiansyah.

Saat ditanya, apakah ada dugaan penimbunan masker ataupun cairan antiseptik oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, Hardiansyah Putra Pohan S.STP, berujar, setiap kemungkinan pasti ada, mengingat kondisi pasar saat ini memang mengalami kekosongan khususnya dua barang yang kini menjadi incaran masyarakat itu.

"Bisa saja, karena sebelumnya kan pasokan masker dan cairan antiseptik masih stabil, tapi kenapa sekarang menjadi langka, tapi untuk, siapa yang melakukan penimbunan, kita serahkan kepada pihak kepolisian untuk menanganinya," ujarnya. (RFS).
Komentar Anda

Terkini