-->



Sekdako Binjai Bantah Dugaan Sabotase Terkait Ledakan IPAL

Senin, 09 Juli 2018 / 11:19
Sekdako Binjai Mahfullah P Daulay S.STP MAP saat diwawancarai di depan ruangan kerjanya


e-news.id

Binjai - Ucapan Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas PUPR Kota Binjai Ridho Indah Purnama, yang mengatakan bahwa ledakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal Sanimas IDB, diduga karena adanya sabotase, dibantah tegas oleh Sekdako Binjai, Mahfullah P Daulay S.STP MAP, Senin (9/7).

Bantahan itu disampaikan langsung oleh Sekdako Binjai, saat e-news.id mencoba mewawancarinya terkait ledakan yang nyaris menewaskan seorang bocah berusia lima tahun pada Rabu 20 Juni 2018 yang lalu.

"Tidak benar itu, kita tidak berhak mengatakan ledakan itu sebagai sabotase, karena belum ada laporan resmi terkait statmen dari anggota saya itu dan jika memang iya peristiwa itu diduga sabotase kenapa tidak dilaporkan kepada pihak berwajib," ujar Mahfullah.

Mahfullah menyatakan bahwa hanya pihak penyidiklah yang dapat atau berkompeten dalam memberikan konfirmasi dan klarifikasi terkait suatu peristiwa, terlebih peristiwa yang menyebabkan adanya korban luka.

"Saya ini seorang penyidik atau lebih tepatnya PPNS, tidak boleh seseorang memberikan konfirmasi atau klarifikasi terkait suatu peristiwa yang ada unsur hukum didalamnya, kecuali ia memang sebagai seorang penyidik," tegasnya.

Korban bersama orang tuanya saat dijenguk e-news.id beberapa hari yang lalu 


Masih Sekdako Binjai, dirinya akan segera memanggil Kabid Cipta Karya pada Dinas PUPR Kota Binjai Ridho Indah Purnama, atas apa yang telah diucapkannya kepada publik, karena hal itu dapat menyebabkan kesimpangsiuran informasi di masyarakat.

"Saya akan panggil anggota saya itu, karena sampai dengan saat ini saya pun masih belum ada menerima laporan resmi terkait ledakan IPAL tersebut, itu bisa menimbulkan keresahan di masyarakat karena informasi yang simpang siur," tutur mantan Kadis Perkim Kota Binjai itu.

Saat ditanya terkait bantuan terhadap korban ledakan IPAL yang sampai dengan saat ini belum juga menerima bantuan pengobatan baik dari Pemerintah Kota maupun dari pengelola bangunan yang memiliki sumber dana dari pihak asing tersebut, Mahfullah kembali menambahkan, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara, untuk penanganan bagi korban.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara, terkait hal tersebut, untuk itu kita masih menunggu dan melihat perkembangannya," tambahnya. (RFS).
Komentar Anda

Terkini